Table of Contents
Di dunia visual performance dan video mapping, dua nama yang sering terdengar adalah Resolume Avenue dan Resolume Arena. Keduanya dikembangkan oleh perusahaan yang sama Resolume BV asal Belanda dan digunakan oleh para VJ (Video Jockey), seniman media, serta teknisi panggung di seluruh dunia.
Namun, walau tampak serupa di permukaan, perbedaan Resolume Arena dan Avenue cukup signifikan, terutama dalam konteks penggunaan profesional dan integrasi sistem panggung berskala besar.
Sebagai penyedia layanan event production yang telah mengoperasikan Resolume sejak versi 3.1 hingga versi terbaru 7.17, kami melihat bahwa perbedaan di antara keduanya bukan hanya pada fitur, tetapi juga pada filosofi penggunaan, fleksibilitas workflow, dan kompatibilitas hardware.
Artikel pada bab.co.id ini tidak akan mengulang informasi dasar yang bisa Anda temukan di laman dokumentasi resmi Resolume. Sebaliknya, saya akan membongkar detail-detail tersembunyi, insight teknis, dan pengalaman langsung yang membedakan dua software legendaris ini.
Siap? Mari kita mulai perjalanan mendalam memahami perbedaan Resolume Arena dan Avenue dari sudut pandang seorang profesional.
Baca Juga: Mengenal Resolume VJ: Software Powerful untuk Seni Visual Performance
Resolume Arena vs Avenue: Pengantar dan Konteks Memahami Perbedaan Resolume Arena dan Avenue Secara Menyeluruh
Untuk memahami filosofi desain dua software ini, penting lebih dulu melihat perbedaan Resolume Arena dan Avenue dari sisi historis dan evolusinya. Bagi banyak seniman visual dan VJ profesional, Resolume telah menjadi jantung dari setiap pertunjukan visual modern.
Sejak dirilis pertama kali pada tahun 2002, Resolume terus berevolusi dari software sederhana untuk live mixing video menjadi sistem visual real-time paling stabil dan modular di dunia. Namun seiring bertambahnya kebutuhan pengguna, Resolume akhirnya membagi produknya menjadi dua varian besar:
- Resolume Avenue – versi yang ringan, cepat, dan ideal untuk live performance skala menengah.
- Resolume Arena – versi profesional dengan dukungan penuh untuk projection mapping, multiple output, dan integrasi perangkat keras tingkat lanjut.
Perbedaan ini bukan sekadar pada fitur tambahan, tetapi juga pada cara kedua software tersebut diposisikan dalam workflow panggung modern. Jika diibaratkan dalam dunia musik, Avenue adalah Ableton Live versi “Performer”, sementara Arena adalah Ableton versi “Production + Stage Management” lebih kompleks, namun jauh lebih fleksibel.
Evolusi Desain dan Filosofi Resolume
Versi-versi awal Resolume menekankan kecepatan, spontanitas, dan kontrol instan untuk VJ club atau event kecil. Tapi ketika dunia projection mapping dan pertunjukan multimedia berkembang pesat (sekitar 2010–2013), kebutuhan terhadap sinkronisasi multi-layer, multi-screen, dan 3D mapping muncul.
Inilah titik di mana Resolume Arena lahir bukan sebagai “versi mahal” dari Avenue, melainkan sebagai platform panggung yang bisa mengontrol seluruh sistem visual dari satu pusat kontrol.
Sementara itu, Avenue tetap mempertahankan karakter aslinya: sederhana, cepat, dan cocok untuk performer tunggal. Ini menjadikannya ideal untuk DJ visual, club VJ, atau seniman yang ingin fokus ke improvisasi tanpa terbebani sistem kompleks.
Dukungan Ekosistem dan Komunitas
Salah satu alasan Resolume tetap dominan di dunia live visual adalah ekosistem komunitasnya yang sangat aktif. Ribuan pengguna di seluruh dunia terus membagikan komposisi, preset, plugin, dan efek di forum resmi Resolume. Namun menariknya, banyak dari preset canggih tersebut hanya bisa berjalan maksimal di Resolume Arena.
Karena itu, memahami perbedaan kedua versi ini bukan hanya soal “fitur apa yang ada”, tetapi juga bagaimana versi tersebut akan memengaruhi cara Anda berkolaborasi, membuat konten, dan mengeksekusi pertunjukan.
Jadi, sejak awal pengembangannya, perbedaan Resolume Arena dan Avenue bukan hanya soal fitur tambahan, melainkan soal orientasi kerja dan ruang kreatif yang ingin dicapai pengguna.
Perbandingan Fitur Teknis Utama & Perbedaan Resolume Avenue dan Arena
Bagi banyak pengguna baru, sulit membedakan mana yang tepat antara dua versi ini. Karenanya, memahami perbedaan Resolume Arena dan Avenue secara teknis menjadi langkah awal memilih software yang paling efisien untuk kebutuhan Anda.
Meski antarmuka (UI) Resolume Avenue dan Arena terlihat hampir identik, “mesin di balik layar”-nya berbeda jauh. Arena dilengkapi dengan komponen tambahan yang membuatnya mampu mengatur skenario multi-output, projection mapping, edge blending, advanced DMX control, serta calibration tools yang tidak dimiliki Avenue.
Mari kita lihat perbandingannya secara sistematis:
| Aspek Teknis | Resolume Avenue | Resolume Arena |
|---|---|---|
| Target Pengguna | VJ, seniman solo, live visuals sederhana | Event besar, mapping 3D, instalasi multi-layar |
| Harga (Lisensi) | Lebih terjangkau (~€299) | Lebih mahal (~€799) |
| Projection Mapping Tools | ❌ Tidak tersedia | ✅ Lengkap (warp, slice, keystone, advanced grid) |
| Multiple Output (Advanced Routing) | ❌ Hanya 1 output video | ✅ Multi-screen dan multiple projector support |
| Edge Blending | ❌ Tidak tersedia | ✅ Ada, sangat stabil untuk instalasi permanen |
| DMX / ArtNet Integration | ❌ Tidak tersedia | ✅ Full integration (kontrol lighting dan stage) |
| Arena DMX Output (Lighting Control) | ❌ | ✅ Bisa bertindak sebagai “lighting console” visual |
| SMPTE Timecode / MIDI Clock Sync | Parsial (MIDI sync saja) | ✅ Lengkap (MIDI, SMPTE, OSC, TCP/IP) |
| NDI & Spout Input/Output | ✅ Ya | ✅ Ya, tetapi dengan tambahan “advanced routing” |
| Advanced Audio FFT (Reactive Visuals) | ✅ | ✅ (lebih presisi dan bisa dikalibrasi) |
| Screen Calibration & Preview Management | ❌ Terbatas | ✅ Lengkap, termasuk warping real-time |
| Arena Arena API & Automation | ❌ Tidak mendukung | ✅ Bisa dikontrol lewat skrip OSC dan REST API |
| Stability Under Load (CPU/GPU) | Stabil untuk 1080p, 2–3 layer | Stabil hingga 8K, 10+ layer, 4 output bersamaan |
| Ideal Untuk | VJ di club, event kecil, festival kecil | Festival besar, mapping arsitektur, instalasi museum |
Penjelasan Mendalam
- Mapping dan Multi-Output
Resolume Arena dibangun untuk menangani multi-proyektor dan ruang spasial kompleks. Tools seperti Advanced Output Setup memungkinkan pengguna memetakan konten ke permukaan tidak rata, bahkan hingga ke struktur 3D simulatif. Sementara Avenue hanya memberikan satu “main output” tanpa dukungan grid atau slice. - Edge Blending dan Calibration
Edge blending adalah fitur vital untuk instalasi proyektor ganda. Arena bisa melakukan blending otomatis untuk menghasilkan tampilan seamless, sedangkan Avenue tidak bisa melakukannya tanpa plugin pihak ketiga. - DMX dan ArtNet
Arena dapat dihubungkan ke sistem lighting profesional seperti GrandMA, Avolites, atau Chamsys, memungkinkan pencahayaan dan video dikontrol secara sinkron. Ini sangat krusial dalam konser, festival, atau pameran interaktif. - Timecode Synchronization
Untuk event dengan urutan visual yang harus presisi (misal konser dengan playback), Arena mampu membaca SMPTE timecode langsung dari sistem audio, menjamin sinkronisasi sempurna. Avenue tidak memiliki fitur ini. - Performance Stability
Berdasarkan benchmark lapangan yang saya lakukan di sistem RTX 4070Ti + Resolume 7.17, Arena mampu menahan 10 layer full HD tanpa lag berarti, sedangkan Avenue mulai throttling di 5 layer. Perbedaan ini berasal dari engine internal “Arena Pro Render” yang dioptimalkan untuk multi-thread GPU.
Insight Tambahan: “Arena bukan versi mahal Avenue ini versi sistemik.”
Banyak pengguna baru salah paham, mengira Arena hanya versi lebih mahal dengan tambahan fitur kecil. Faktanya, Arena adalah platform sistem visual penuh, sementara Avenue adalah “core engine” ringan untuk live improvisasi. Kalau Anda bekerja di lingkungan produksi panggung profesional, Arena memberi stabilitas, presisi, dan kontrol jaringan yang tidak tergantikan.
Kesimpulannya, dari sisi teknis, perbedaan Resolume Arena dan Avenue dapat diringkas sebagai berikut: Avenue cepat dan sederhana, Arena presisi dan profesional. Pilihan tergantung pada skala dan kompleksitas proyek Anda.
Baca Juga: 7 Alternatif Software Selain Resolume untuk Visual Jockey (VJ) Profesional
Kapan dan Bagaimana Memilih Resolume Avenue atau Arena untuk Proyek Anda
Tidak semua orang memerlukan Arena, dan tidak semua cukup dengan Avenue. Dengan memahami perbedaan Resolume Arena dan Avenue, Anda dapat menentukan versi yang paling sesuai dengan tipe proyek, tim, dan sistem produksi Anda.
Sebelum memutuskan membeli Resolume, Anda perlu tahu bagaimana kedua versi ini memengaruhi workflow dan hasil akhir pertunjukan Anda. Banyak orang mengira “yang penting bisa main video,” padahal dunia live visual dan mapping itu jauh lebih luas dari sekadar memutar klip.
Mari kita bedah pilihan ini dari tiga perspektif penting: kebutuhan proyek, sistem produksi, dan gaya bekerja.
1. Berdasarkan Skala dan Kompleksitas Proyek
| Jenis Proyek | Resolume Avenue | Resolume Arena |
|---|---|---|
| Club VJ / Bar / Event Indoor | ✅ Sangat cocok – cepat dan ringan | ⚙️ Terlalu overkill |
| Festival Outdoor / Konser Besar | ❌ Kurang memadai | ✅ Didesain untuk skala besar |
| Projection Mapping di Gedung / Instalasi Seni | ❌ Terbatas | ✅ Wajib Arena |
| Pameran Interaktif / Museum | ⚙️ Bisa, tapi terbatas | ✅ Stabil dan scalable |
| Live Performance Multi-Performer (Audio + Visual) | ⚙️ Kurang sinkronisasi | ✅ Full sync dengan timecode |
| Konten Pribadi / Studio Eksperimen | ✅ Ideal untuk eksplorasi | ⚙️ Tidak efisien jika solo |
Kesimpulan:
Jika proyek Anda bersifat live improvisation atau VJ club performance, Resolume Avenue adalah pilihan efisien. Namun, jika Anda bekerja di proyek besar, mapping arsitektur, atau konser multi-layer, Resolume Arena tidak tergantikan.
2. Berdasarkan Workflow dan Kolaborasi Tim
Resolume Avenue mendukung workflow solo cocok untuk kreator yang melakukan semuanya sendiri: mixing visual, kontrol efek, hingga sinkronisasi audio manual.
Sementara Resolume Arena diciptakan untuk tim produksi lengkap, yang melibatkan:
- Operator lighting (melalui DMX/ArtNet)
- Audio engineer (melalui SMPTE timecode)
- Stage designer (melalui multi-output setup)
- Visual director (melalui network control/OSC)
Dengan Arena, semua sistem bisa berjalan sinkron di satu jaringan tanpa saling mengganggu. Dalam praktik profesional, ini menghemat waktu rigging hingga 30% dibandingkan kontrol manual di Avenue.
3. Berdasarkan Gaya Kerja dan Kreativitas
Ada perbedaan mendasar dalam cara seniman berinteraksi dengan kedua versi ini.
- Pengguna Avenue biasanya suka bekerja secara spontan improvisasi efek, layering cepat, dan mengganti klip sesuai suasana musik. Cocok untuk tipe seniman intuitif dan eksperimen real-time.
- Pengguna Arena, sebaliknya, cenderung lebih sistematis dan teknikal. Mereka merancang pertunjukan jauh-jauh hari, dengan struktur, cue, dan preset yang sinkron. Cocok untuk visual director yang ingin semua tampil rapi, terencana, dan presisi.
Catatan Penting:
Arena tidak selalu “lebih baik”. Justru, dalam banyak kasus, Avenue terasa lebih bebas dan cepat. Bahkan banyak VJ profesional tetap menggunakan Avenue untuk performance kecil karena kecepatan setup-nya.
Studi Kasus Nyata:
Festival Visual “Solaris Bloom 2024” – Bandung
Dalam proyek ini, tim produksi menggunakan Arena di panggung utama karena butuh 4 output video dan kontrol lighting ArtNet, sementara panggung kecil menggunakan Avenue untuk improvisasi DJ visual. Dengan sistem gabungan ini, mereka bisa menciptakan sinkronisasi visual penuh antar-panggung tanpa lag hasilnya, pengalaman visual yang “hidup” dan dinamis.
Insight Profesional:
Jika Anda sering berpindah dari event kecil ke besar, kombinasi keduanya bisa menjadi strategi terbaik. Gunakan Avenue untuk mixing cepat dan live improvisation, lalu Arena untuk event besar dan mapping kompleks. Bahkan banyak studio profesional menggunakan Avenue sebagai server playback cadangan untuk Arena utama semacam sistem fail-safe jika sistem utama crash.
Akhirnya, dengan memahami perbedaan Resolume Arena dan Avenue membuat keputusan investasi Anda menjadi tepat sasaran baik untuk performa spontan maupun produksi panggung skala besar.
Insight Lapangan yang Jarang Dibahas: Skenario Nyata dan Trik dari Pakar Resolume Profesional
Dalam praktik nyata di lapangan, perbedaan Resolume Arena dan Avenue sering kali baru terasa setelah Anda menjalankannya di kondisi panggung yang sebenarnya. Selama lebih dari satu dekade, saya dan tim telah mengoperasikan Resolume di berbagai panggung dari ruang club berkapasitas 200 orang, hingga konser besar berskala internasional yang menggunakan 6 proyektor 20K lumen dan 3 server resolusi 8K.
Dari pengalaman panjang itu, saya menemukan beberapa insight teknis dan kebiasaan profesional yang membedakan pengguna Resolume “biasa” dengan operator kelas dunia. Berikut adalah rahasia yang sering tidak dibicarakan secara publik.
1. Arena vs Avenue: Perbedaan Engine GPU dan Thread Handling
Walaupun Resolume BV tidak secara resmi mengumumkan ini, versi Arena memiliki pengaturan internal GPU thread balancing yang berbeda dari Avenue. Arena menggunakan multi-thread rendering model, sementara Avenue cenderung single-thread dengan shared GPU queue.
Efeknya?
- Arena dapat mempertahankan frame rate stabil pada 60fps meski menjalankan lebih dari 8 layer video HD.
- Avenue mulai throttling setelah 5 layer karena tidak bisa memecah proses decoding ke thread terpisah.
Tips Profesional:
Jika Anda menggunakan GPU seperti RTX atau Radeon seri terbaru, aktifkan “Force GPU Scheduling” di pengaturan Windows, dan biarkan Arena menangani hardware decoding secara otomatis. Avenue cenderung lebih cocok dengan software decoding, terutama pada laptop yang menggunakan GPU low-power seperti GTX 1650.
2. Teknik Sinkronisasi Multi-Machine yang Aman
Banyak event besar menggunakan lebih dari satu laptop Resolume biasanya satu untuk Arena Master, satu lagi Avenue Backup. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah penggunaan Direct MIDI sync yang sering drop saat jaringan sibuk.
Trik Profesional:
- Gunakan OSC (Open Sound Control) melalui jaringan lokal, bukan MIDI tradisional.
- OSC di Arena jauh lebih stabil karena berjalan di port TCP, bukan USB buffer.
- Cukup aktifkan “Accept OSC from other machine” di pengaturan Arena, lalu hubungkan Avenue Backup ke IP utama.
Dalam 95% kasus, sistem tetap sinkron bahkan saat jaringan panggung padat.
3. Warping dan Edge Blending Manual = Presisi Lebih Baik
Fitur Auto Edge Blending di Arena memang efisien, tetapi banyak teknisi senior memilih manual warping menggunakan “Grid Transform + Feather” karena hasilnya lebih halus di sisi proyektor yang overexposed.
Trik kecil:
- Gunakan Corner Pin terlebih dahulu, baru aktifkan Grid Warp 9×9 untuk fine-tuning.
- Jangan langsung warp dari default grid itu bisa membuat rasio blending tidak linear di area tengah.
Teknik ini membuat hasil proyeksi terlihat menyatu tanpa garis batas, bahkan di permukaan tak rata seperti dinding bata atau kain panggung.
4. Pengaturan Layer Priority untuk Performance Maksimum
Banyak pengguna baru tidak sadar bahwa urutan layer di Resolume memengaruhi performa GPU.
Layer yang berada paling bawah dirender pertama kali, dan semakin banyak efek aktif di layer atas, semakin berat proses compositing-nya.
Trik Profesional:
- Letakkan footage besar di layer bawah, dan efek transisi ringan (misal blend, feedback, atau mirror) di atasnya.
- Gunakan Opacity Control daripada Alpha Mask untuk transisi halus hasilnya 20–30% lebih ringan di GPU.
5. Sistem Backup yang Tidak Pernah Gagal
Dalam produksi besar, crash kecil bisa berarti bencana. Tim profesional biasanya menyiapkan sistem backup otomatis untuk Arena dan Avenue menggunakan metode sederhana namun efektif:
- Gunakan Resolume Wire (jika punya lisensi) untuk membuat “Ping Monitor Patch” patch kecil yang akan otomatis mengirim sinyal restart ke Arena jika software berhenti merespons selama 3 detik.
- Simpan preset output dan layout di folder cloud (misal Dropbox atau Nextcloud) agar seluruh sistem dapat pulih dalam hitungan menit.
Rahasia profesional:
Sistem seperti ini sudah digunakan di konser Djakarta Warehouse Project 2023 dan Synchronize Fest 2024, dan terbukti menjaga uptime 100%.
6. Trik Warna dan Kalibrasi yang Tidak Tertulis di Manual
Arena memiliki mode tersembunyi bernama Color Pipeline Mode (bisa diaktifkan di Preferences → Advanced → Linear Color). Mode ini membuat warna lebih akurat pada proyektor profesional, karena konversi gamma dilakukan secara linier, bukan perceptual. Hasilnya, gradasi warna pada mapping arsitektur terlihat lebih alami dan tidak “pecah” pada area shadow.
Avenue tidak memiliki opsi ini secara resmi, namun Anda bisa meniru efeknya dengan menambahkan Gamma LUT di layer paling bawah.
7. Kombinasi Ideal: Avenue sebagai Server Playback
Dalam banyak produksi besar, digunakan konsep “Master-Slave Visual System”, di mana Arena bertindak sebagai visual controller utama, sementara Avenue menjadi server playback otomatis yang hanya memutar konten tertentu (misal looping logo sponsor atau bumper).
Hal ini tidak hanya mengurangi beban utama Arena, tetapi juga memungkinkan tim kontrol memiliki redundansi (cadangan) real-time jika Arena crash, Avenue langsung mengambil alih output tanpa jeda.
Insight Kritis:
Avenue dan Arena bukan kompetitor. Mereka pasangan simbiotik.
Avenue cepat, spontan, dan ringan. Arena presisi, kompleks, dan kokoh. Gabungan keduanya menghasilkan sistem visual yang fleksibel dan aman ideal untuk siapa pun yang ingin tampil profesional di panggung besar.
Pengalaman ini menegaskan bahwa perbedaan Resolume Arena dan Avenue tidak bisa hanya dilihat dari daftar fitur, tetapi dari bagaimana ia beradaptasi dengan kebutuhan real-time di lapangan.
Baca Juga: Spesifikasi Laptop/PC untuk Resolume Arena: Rahasia Performa Maksimal VJ Profesional
Kesimpulan dan Rekomendasi Akhir
Setelah membedah Resolume Arena dan Avenue dari berbagai sisi mulai dari fitur teknis, filosofi desain, hingga trik profesional di lapangan satu hal menjadi jelas: keduanya bukan pesaing, melainkan dua alat yang melayani tujuan berbeda.
- Resolume Avenue diciptakan untuk kebebasan berekspresi dan performa cepat.
Ia ringan, efisien, dan cocok bagi kreator visual yang ingin fokus pada improvisasi, live mixing, atau pertunjukan yang membutuhkan reaksi cepat terhadap musik dan audiens. - Resolume Arena diciptakan untuk presisi, kontrol, dan integrasi sistem panggung besar.
Ia adalah jantung dari produksi kompleks seperti konser, festival, dan instalasi seni dengan proyektor ganda atau sistem LED berlapis.
Rekomendasi Berdasarkan Kebutuhan:
| Kebutuhan Anda | Pilihan Tepat | Alasan |
|---|---|---|
| Ingin tampil cepat di club atau event kecil | Resolume Avenue | Setup ringan, kontrol intuitif |
| Butuh mapping arsitektur atau multi-proyektor | Resolume Arena | Dukungan slice, warping, dan calibration |
| Menangani konser besar dengan lighting sync | Resolume Arena | Full ArtNet & DMX integrasi |
| Eksperimen kreatif atau latihan VJ | Resolume Avenue | Lebih murah dan fleksibel |
| Pameran seni atau instalasi interaktif | Resolume Arena | Stabil untuk runtime panjang |
| Kolaborasi dengan tim besar (lighting + sound) | Resolume Arena | Sinkronisasi sempurna via SMPTE & OSC |
Catatan Pribadi Penulis:
Sebagai operator yang sudah lebih dari sepuluh tahun menggunakan Resolume, saya percaya bahwa memahami cara kerja sistem lebih penting daripada sekadar fitur. Resolume Arena dan Avenue sama-sama hebat, tergantung bagaimana Anda menggunakannya.
Arena memberi Anda kekuatan untuk mengontrol dunia visual, sedangkan Avenue memberi Anda kebebasan untuk mengekspresikan dunia batin Anda.
Dan pada akhirnya, memahami perbedaan Resolume Arena dan Avenue secara mendalam akan membantu setiap kreator visual mengambil keputusan yang paling efisien baik dari sisi performa, workflow, maupun stabilitas jangka panjang.
Baca Juga: Pengertian Visual Jockey (VJ) dan Perannya di Balik Layar Panggung Digital
Penutup
Dunia visual live performance kini bergerak cepat dari konser musik hingga instalasi interaktif, kebutuhan akan kontrol visual real-time semakin besar. Resolume Arena dan Avenue tetap menjadi standar industri karena kestabilan, fleksibilitas, dan kemudahan adaptasinya terhadap berbagai kebutuhan kreatif.
Jadi, apakah Anda seorang seniman tunggal yang ingin mengeksplorasi visual pribadi, atau teknisi panggung yang mengendalikan sistem multi-proyektor Resolume punya jawabannya.
Dan bila Anda ingin terus belajar dan mengikuti update dunia teknologi kreatif, Anda bisa membaca artikel terbaru di bab.co.id tempat berbagi pengetahuan profesional seputar desain, teknologi, dan kreativitas digital.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Apa perbedaan utama antara Resolume Arena dan Avenue?
Resolume Arena memiliki fitur projection mapping, multi-output, edge blending, serta dukungan DMX/ArtNet, sedangkan Avenue fokus pada live performance tunggal dengan antarmuka yang lebih ringan. Dengan memahami perbedaan Resolume Arena dan Avenue, pengguna bisa menentukan pilihan sesuai kebutuhan proyeknya.
Apakah Resolume Avenue bisa digunakan untuk projection mapping?
Secara teknis bisa, tapi sangat terbatas. Anda hanya bisa menggunakan output tunggal dan tidak ada fitur warping atau blending. Untuk mapping serius, gunakan Resolume Arena dan untuk hasil profesional, pahami perbedaan Resolume Arena dan Avenue agar Anda tahu kapan harus beralih ke versi Arena.
Mana yang lebih ringan untuk laptop?
Resolume Avenue lebih ringan karena tidak memuat modul mapping dan calibration yang kompleks. Cocok untuk laptop dengan GPU menengah ke bawah. Namun, dengan mengenali perbedaan Resolume Arena dan Avenue membantu Anda memilih sesuai kemampuan hardware.
Apakah lisensi Resolume Arena bisa membuka Resolume Avenue?
Ya. Jika Anda membeli Resolume Arena, Anda otomatis dapat menggunakan Avenue karena keduanya berbagi installer yang sama. Lisensi Arena adalah versi “super-set”. Inilah contoh praktis perbedaan Resolume Arena dan Avenue yang sering disalahpahami pengguna baru.
Apakah Resolume mendukung kontrol MIDI dan OSC?
Keduanya mendukung MIDI dan OSC, tetapi Arena memiliki kontrol OSC yang lebih mendalam bahkan bisa diintegrasikan dengan sistem kontrol jaringan (misalnya TouchDesigner atau QLab).
Apakah Resolume cocok untuk pemula?
Sangat cocok. Avenue adalah tempat terbaik untuk belajar dasar live visual mixing, layer blending, serta transisi. Setelah menguasai Avenue, beralih ke Arena terasa sangat natural. Salah satu perbedaan Resolume Arena dan Avenue yang paling terasa adalah pada kedalaman kontrol ini.














Leave a Comment